Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di Kondisi Sekarang Organisasi Harus Bisa Melakukan Inovasi

Manajemen perubahan yang sesuai dengan kondisi sekarang adalah organisasi harus bisa melakukan Inovasi. Inovasi berarti me-review, membuat sesuatu menjadi baru atau mengganti yang lama menjadi baru. Di dalam inovasi terkandung unsur-unsur kreativitas, invensi, eksploitasi dan sesungguhnya unsur - unsur tersebut memiliki kesamaan yakni unsur kebaruan. Perbedaan dari ketiga unsur terletak pada nilai guna dari kebaruan tersebut. Kreativitas menghasilkan pengetahuan baru, pengetahuan baru menjadi dasar untuk mengekploitasi dalam rangka menemukan formula baru dan formula baru jika diwujudkan dalam realitas kehidupan akan memberi nilai guna dan membantu memecahkan persoalan yang sebelumnya tidak terpecahkan. Invensi yang memberi manfaat nyata inilah yang secara umum disebut sebagai inovasi, atau dengan rumusan sebagai berikut: Inovasi = kreativitas + invensi + eksploitasi.

Suatu organisasi dapat dikatakan sebagai organisasi yang inovatif memiliki beberapa prasyarat antara lain bahwa produk atau jasa yang dihasilkan haruslah Original, Hal yang baru, Sengaja diciptakan oleh organisasi tersebut sebagai Wujud atau realisasi dari kemampuan organisasi. Produk atau jasa ini memiliki ketidakpastian yang relative tinggi, Organisasi ini sebagai Pioneer dalam hal penciptaan produk atau jasa, memiliki unsur inovasi, dalam prosesnya mendapatkan dukungan dari pimpinan puncak, Upaya yang berbasis komitmen dan berkesinambungan dan hasilnya dapat dilihat oleh pihak eksternal. Prasyarat seperti inilah yang menyebabkan beberapa perusahaan tidak mampu memenuhinya lebih-lebih jika pihak manajemen tidak memiliki intensitas untuk berinovasi.

Organisasi yang Inovatif harus mempunyai komponen, antara lain :
Visi, kepemimpinan dan kemauan untuk inovasi : Ada kejelasan tentang tujuan organisasi yang hendak dicapai dan tujuan tersebut juga telah diartikulasikan secara jelas.

Pada saat yang sama pimpinan puncak memiliki komitmen yang ditunjukkan dengan pengembangan strategic intent. Struktur organisasi yang tepat : Desain organisasi yang tepat sehingga daya kreatif karyawan mencapai level paling tinggi. Orang-orang kunci : Orang-orang kunci dalam organisasi bertindak sebagai promotor, penjaga gawang dan peran-peran lain sejenis yang memfasilitasi dan menggerakkan inovasi organisasi. Team work yang efektif : Tim kerja difungsikan secara tepat dalam memecahkan berbagai persoalan organisasi. Oleh karenanya memilih dan membangun tim yang solid menjadi sangat krusial. Pengembangan diri karyawan secara berkelanjutan : Organisasi memiliki komitmen untuk mendidik dan melatih karyawan dalam rangka memastikan bahwa karyawan memiliki kompetensi yang dibutuhkan dan memiliki kemampuan belajar yang efektif. Komunikasi yang terbuka : Menjaga efektivitas komunikasi di dalam organisasi dan antara organisasi dengan pihak luar. Di dalam organisasi komunikasi dilakukan secara lateral, ke atas dan ke bawah. Keterlibatan yang tinggi dalam inovasi : Seluruh karyawan berpartisipasi dalam kegiatan organisasi dalam rangka peningkatan kinerja berkelanjutan (continuous improvement). Fokus pada pelanggan : Perhatian ditujukan baik pada pelanggan internal dan eksternal dengan membangun total quality culture. Iklim yang kreatif : Berpandangan positif terhadap ide-ide kreatif yang didukung oleh sistem penghargaan yang relevan. Organisasi pembelajar : Proses, struktur dan kultur yang mendukung terciptanya pembelajaran individu, ditunjukkan dengan dibangunnya knowledge management.

Praktik Manajemen yang Mendukung Inovasi : Budaya organisasi yang mendorong kreativitas melalui penilaian gagasan yang fair dan konstruktif, pemberian pengakuan dan penghargaan untuk pekerjaan kreatif, mekanisme untuk mengembangkan gagasan baru, gagasan yang terus mengalir dan visi bersama. Atasan bertindak sebagai role model, menetapkan tujuan secara tepat, dan member dukungan penuh kepada kelompok kerja yang menghargai kontribusi individu dan menunjukkan rasa percaya diri dalam kelompok. Anggota kelompok kerja memiliki skill yang beragam di mana masing-masing bisa berkomunikasi dengan baik, terbuka untuk menerima ide-ide baru, masing-masing bisa bersaing secara konstruktif, saling percaya dan saling membantu satu sama lain dan memiliki komitmen terhadap apa yang sedang dikerjakan kelompoknya. Memiliki akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan termasuk keuangan, material, fasilitas dan informasi. Memiliki rasa dan kemauan bekerja keras untuk pekerjaan yang menantang dan proyek-proyek penting. Memiliki kebebasan untuk menentukan cara kerja.