Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa yang dimaksud dengan pasar efisien dan sempurna?

Efisiensi pasar menguraikan bahwa harga saham yang terjadi di bursa merupakan refleksi dari informasi yang ada pada perusahaan. Kondisi pasar yang efisien dan sempurna apabila pasar dapat memberikan informasi kepada investornya secara cepat dan tidak dikenakan biaya, ada kompetisi yang sempurna, tidak dibatasi, dan semua individu memaksimumkan ekspektasi utilitasnya secara rasional.

Dari hal tersebut diatas,  apa yang dimaksud dengan pasar efisien dan sempurna ?

Investor dalam membuat atau membangun portofolio, perlu melihat juga besarnya biaya ekuitas serta perhitungan bagaimana menilai harga obligasi. Dalam proses Perhitungan instrumen investasi dan saat membangun portofolio investor selalu menggunakan informasi yang diperoleh dari perusahaan yang menerbitkan instrumen investasi tersebut.  Bila informasi yang disebarkan perusahaan merupakan informasi yang buruk maka harga saham akan drop dan demikian juga informasi yang bagus pada perusahaan akan membuat harga saham mengalami kenaikan. Tetapi, sering juga informasi yang buruk tidak disampaikan ke publik karena takut akan penurunan harga sahamnya. Informasi yang baik secara cepat dipublikasikan untuk mendapatkan apresiasi melalui harga saham yang mengalami kenaikan. Investor bisa saja tidak memerlukan data fundamental perusahaan tersebut, melainkan hanya membutuhkan data publik yaitu berupa harga saham perusahaan di bursa dan volume transaksi saham tersebut selama ditransaksikan di bursa. Berdasarkan informasi ini maka investor dapat mengambil keputusan untuk membeli dan menjual saham yang akan ditransaksikan investor.

Pasar yang efisien dapat tercapai dan tidak dikenakan biaya saat ini bisa terlaksana karena adanya perkembangan teknologi informasi, yaitu setiap sekuritas sebagai anggota bursa membuat aplikasi untuk memudahkan investornya untuk memperoleh informasi secara cepat dan tepat. Secara umum kondisi pasar bisa dikatakan efisien diuraikan dalam tiga sebab yaitu pasar efisien secara operasional, pasar yang efisien berdasarkan nilai informasi dan pasar efisien yang tercapai berdasarkan keputusan. Pasar efisien secara operasional adalah pasar yang mempunyai transaksi yang likuid untuk saham-saham dan biaya yang berlaku sangat murah. Secara sederhana pasar ini menyatakan bahwa pasar tersebut beroperasi secara efisien. Investor ingin melakukan transaksi dengan mudah dan cepat berhasil mendapatkan saham yang diinginkan sesuai dengan harga yang wajar. Investor juga dapat menjual saham tersebut dengan secepatnya. Hal ini dapat terjadi dengan kebijakan dan peraturan yang dilakukan oleh pengelola bursa. Pengelola bursa harus membuat peraturan yang sedemikian rupa sehingga investor bisa bertransaksi dengan mudah dan murah.

Pasar efisien berdasarkan informasi menyatakan bahwa informasi yang tersedia secara cepat menyebar ke pasar sehingga harga saham merupakan refleksi dari seluruh informasi yang ada. Artinya, harga saham tersebut berubah berdasarkan informasi yang masuk dan mengubah nilai wajar perusahaan sehingga harga saham di bursa berubah secara cepat. sebuah pasar yang efisien dikatakan efisien bila informasi yang tersedia terefleksi pada harga saham. Bila informasi yang tersedia tidak terefleksi pada harga saham maka pasar tersebut tidak dapat dikatakan efisien.

Pasar efisien berdasarkan keputusan yaitu informasi yang tersedia dan kecanggihan pelaku pasar. Pelaku pasar harus canggih menggunakan atau memakai dalam mengambil keputusan semua informasi publik yang disampaikan emiten arena informasi publik tersebut memberikan signal kepada pelaku pasar mengenai perusahaan sehingga keputusannya yang diambil harus tepat.

Pada pasar yang sempurna tersebut salah satunya harus memenuhi kondisi, dimana ada kompetisi yang sempurna pada pasar produk dan sekuritas. Barang dan jasa yang ditawarkan produsen ke pasar pada rata-rata biaya minimum dan investor di pasar modal adalah pengambil harga (price taker). Tidak dibatasi, Artinya, tidak ada biaya transaksi, dan semua aset dapat dipecah-pecah dan dapat diperjualbelikan serta tidak adanya regulasi yang membatasinya.

Dalam berinvestasi, investor juga harus rasional. Rasionalitas yang dimaksud adalah bahwa investor ritel cenderung memaksimalkan kebutuhannya akan suatu keuntungan dalam membeli aset untuk membangun portofolio. Disisi lain, ada pihak lain yaitu investor besar (bisa berbentuk korporasi atau perusahaan manajer investasi atau bahkan bandar) juga cenderung ingin memaksimalkan keuntungannya (profit). Jika tidak berhati - hati investor ritel bisa terbawa arus dan terjebak oleh pergerakan investor besar tersebut, sehingga bisa saja akhirnya investor ritel mengalamai kerugian karena salah mengambil keputusan.